Dalam mempelajari Bahasa Indonesia tentu
saja kita memiliki tujuan tertentu yaitu agar kita mampu menggunakan Bahasa
Indonesia dengan baik dan benar. Baik secara lisan dan terutama tulis sebagai
sarana pengungkapan gagasan ilmiah. Di dalam Bahasa Indonesia terdapat Sembilan
unsur yang perlu untuk diperhatikan yaitu Ragam Bahasa, Ejaan, Diksi, Kalimat,
Alinea dan Peengembangannya, Perencanaan Penulisan Karangan Ilmiah, Kerangka
Karangan, Kutipan dan Catatan Kaki, Abstrak dan Daftar Pustaka. Namun permasalahannya
saat ini adalah apakah dengan kita memahami dan menggunakan ke Sembilan unsur
tersebut kita mampu mencapai tujuan mempelajari Bahasa Indonesia tersebut?
sebelum saya menjawab pertanyaan tersebut ada baikya kita memahami terlebih
dahulu setiap unsur tersebut.
Ragam Bahasa adalah variasi pemakaian
bahasa. Bachman (1990, dalam Angriawan, 2011:1), menyatakan bahwa ragam bahasa
adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang berbeda-beda menurut topic yang
dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan bicara, orang yang dibicarakan,
serta menurut medium pembicaraan. Dengan kata lain, ragam bahasa adalah variasi
bahasa yang berbeda-beda yang disebabkan karena berbagai faktor yang terdapat
dalam masyarakat, seperti usia, pendidikan, agama, bidang kegiatan dan profesi,
latar belakang budaya dan sebagainya.
Akibat dari berbagai faktor yang
disebutkan di atas, maka Bahasa Indonesia pun mempunyai ragam bahasa. Chaer
(2006:3) menjadi ragam Bahasa Indonesia menjadi tujuh ragam bahasa yaitu ragam
bahasa yang bersifat perseorangan, ragam bahasa yang digunakan oleh sekelompok anggota
masyarakat dari wilayah tertentu, ragam bahasa yang digunakan oleh sekelompok
masyarakat dari anggota social tertentu, ragam bahasa yang digunakan dalam
kegiatan suatu bidang tertentu, ragam bahasa yang digunakan dalam situasi
formal atau situasi resmi, ragam bahasa yang digunakan dalam situasi non formal
atau situasi tidak resmi, ragam bahasa yang digunakan secara lisan.
Ejaan adalah penggambaran bunyi bahasa
(kata,kalimat,dsb) dengan kaidah tulisan (huruf) yang distandarisasikan dan
mempunyai makna. Ejaan biasanya memiliki tiga aspek yaitu aspek fonologis yang
menyangkut penggambaran fenom dengan huruf dan penyusunan abjad, aspek
morfologis yang menyangkut penggambaran satuan-satuan morfemis, aspek sintaksis
yang menyangkut penanda ujaran berupa tanda baca.
Diksi menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia pusat Bahasa Departmen Pendidikan Indonesia adalah pilihan kata yang
tepat dan selaras (dalam penggunaannya) untuk mengungkapkan gagasan sehingga
diperoleh efek tertentu (seperti yang diharapkan). Diksi memiliki delapan elemen yaitu fonem,
silabel, konjungsi, hubungan, kata benda, kata kerja, infleksi, dan uterans. Diksi
memiliki fungsi antara lain yaitu :
-
Membuat
pembaca atau pendengar mengerti secara benar dan tidak salah paham terhadap apa
yang disampaikan oleh pembicara atau penulis
-
Untuk
mencapai target komunikasi yang efektif
-
Melambangkan
gagasan yang diekspresikan secara verbal
-
Membentuk
gaya ekspresi gagasan yang tepat (sangat resmi, resmi, tidak resmi) sehingga
menyenangkan pendengar atau pembaca
Kalimat adalah suatu bahasa berupa kata
atau rangkaian kata yang dapat berupa kata atau rangkaian kata yang dapat
berdiri sendiri dan menyatakan makna yang lengkap. Kalimat adalah suatu bahasa
terkecil yang mengungkapkan pikiran yang utuh, baik secara lisan maupun
tulisan. Dalam wujud lisan, kalimat diungkapkan dengan suara naik turun dan
keras lembut, disela jeda, dan diakhiri dengan intonasi akhir. Sedangkan dalam
wujud tulisan berhuruf latin, kalimat dimulai dengan dengan huruf capital dan
diakhiri dengan tanda titik (.), tanda tanya (?), daan tanda seru (!).
sekurang-kurangnya kalimat dalam ragam resmi, baik lisan maupun tulisan harus
memiliki sebuah subjek (S) dan sebuah predikat (p). kalau tidak memiliki kedua
unsure tersebut, pernyataan itu bukanlah kalimat melainkan frasa. Kalimat
dibedakan menjadi dua yaitu kalimat tunggal dan kalimat majemuk.
Paragraf atau alinea adalah kumpulan
suatu kesatuan pikiran yang lebih tinggi dan lebih luas daripada kalimat.
Alinea merupakan kumpulan kalimat, tetapi bukan kalimat yang sekedar berkumpul,
melainkan hubungan antara yang satu dengan yang lain dalam suatu rangkaian yang
membuat suatu kalimat, dan juga bisa disebut dengan penuangan ide penulis
melalui kalimat atau kumpulan kalimat yang satu dengan yang lain yang berkaitan
dan hanya memiliki suatu topic atau tema. Paragraph juga disebut karangan
singkat. Jenis Alinea dapat pula ditentukan berdasarkan cara kita mengembangkan
ide dan alat bantu yang digunakan untuk menjaga kesinambungan pengungkapan ide
atau keruntunan ide. Jenis alinea tersebut adalah :
-
Alinea
definisi
-
Alinea
contoh
-
Alinea
perbandingan
-
Alinea
analogi
-
Alinea
klimaks atau induktif
-
Alinea
anti klimaks atau deduktif
-
Alinea
campuran
-
Alinea
sebab akibat
-
Alinea
proses
-
Alinea
deskriptif
Karya ilmiah merupakan tulisan non fiksi.
Karya ilmiah dapat berupa skripsi, tesis dan lain-lain. Dalam menulis sebuah
karangan tentu ada tahapan-tahapan diantaranya yaitu tahap persiapan, tahap
pengembangan, dan tahap revisi. Dalam menulis sebuah karangan pertama-tama kita
harus menentukan terlebih dahulu topic yang akan kita bahas, kemudian setelah
itu kita kumpulkan semua informasi yang berkaitan dengan topic yang bisa
dilakukan dengan survey lapangan selanjutnya kita menyusun hipotesis, melakukan
pengamatan dan mengumpulkan data hasil dari pengamatan kemudian menganalisis
data yang telah didapat menarik kesimpulan dari analisa dan kemudian tulis
dalam sebuah karangan.
Kerangka karangan adalah rencana
penulisan yang memuat garis-garis besar dari suatu karangan yang akan ditulis,
dan merupakan rangkaian ide-ide yang disusun secara sistematis, logis, jelas,
terstruktur dan teratur. Kerangka karangan dibuat untuk mempermudah penulisan
agar tetap terarah dan tidak keluar dari topic atau tema yang dituju. Pembuatan
kerangka karangan ini sangat penting terutama bagi penulis pemula agar tulisan
tidak kaku dan penulis tidak bingung dalam melanjutkan tulisannya.
Kutipan merupakan pinjaman kalimat atau pendapat
seseorang dari seorang pengarang atau seseorang yang sangat terkenal, baik
terdapat dalam buku, surat kabar, majalah atau media elektronik. Catatan kaki
adalah daftar keterangan khusus yang ditulis dibagian bawah setiap lembaran
atau akhir bab karangan ilmiah. Catatan kaki biasa digunakan untuk memberikan
keterangan dan komentar, menjelaskan sumber kutipan atau sebagai pedoman
penyusunan daftar bacaan.
Abstrak adalah bagian ringkas suatu
uraian yang merupakan gagasan utama dari suatu pembahasan yang akan diuraikan.
Daftar pustaka adalah halaman yang berisi daftar sumber-sumber referensi yang
kita pakai untuk suatu tulisan ataupun karya tulisan. Daftar pustaka biasanya
berisi judul buku-buku, artikel-artikel dan bahan-bahan penerbitan lainnya,
yang mempunyai pertalian dengan sebuah karangan.
Berdasarkan pengertian dan penjelasan
yang telah dibahas diatas maka saya menyimpulkan bahwa apabila kita memahami
dan menggunakan ke Sembilan unsure dalam Bahasa Indonesia tersebut maka kita
akn mencapai tujuan mempelajari Bahasa Indonesia selama ini. Yaitu mampu mampu
menggunakan Bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Baik secara lisan dan
terutama tulis sebagai sarana pengungkapan gagasan ilmiah.
Jenis
tulisan yang digunakan ; Deskriftif
Sumber
: