RUANG LINGKUP EKONOMI
A.PENGERTIAN
Ilmu Ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku individu dan masyarakat membuat pilihan (dengan atau tanpa uang) menggunakan sumbersumber yang terbatas, dengan cara atau alternatif terbaik untuk menghasilkan barang dan jasa sebagai pemuas kebutuhan manusia yang (relatif) tidak terbatas. Barang dan jasa yang dihasilkan kemudian didistribusikan untuk kebutuhan konsumsi sekarang dan di masa yang akan datang kepada berbagai individu dan kelompok masyarakat.
B.SEJARAH
Sejarah Ekonomi - Ekonomi Indonesia di bangun dari cerita sejarah ekonomi yang panjang, dari mulai masa pemerintahan orde lama di mana negara Indonesia masih baru mulai melangkah menata kehidupan dan ekonomi sampai di masa orde baru dan era reformasi. Di masa orde baru perekonomian sangat sulit karena Indonesia baru merdeka dan mencoba menata iklim ekonomi yang masih belum memiliki keteraturan yang baku. Tokoh ekonomi Indonesia kala itu yakni Bung Hatta menekankan perekonomian kepada suatu hal yang harus bisa mensejahterakan sesama. Konsep perekonomian beliau dahulu adalah koperasi yang memiliki falsafah gotong royong dan kebersamaan.
Walaupun beliau sangat menganjurkan dan menyarankan konsep ekonomi koperasi, tetapi bukan berari konsep tersebut harus dipaksakan di semua masyarakat, karena di mata beliau memaksakankonsep ekonomi untuk di pakai semua masyarakat juga bukanlah ide yang baik karena bertantangan dengan makna dan filosofi yang terdapat dalam koperasi itu sendiri yang menjunjung tinggi kekeluargaan.
Selain dari pada Bung Hatta, masih ada tokoh ekonomi lainnya yang aktif di masa pemerintahan orde baru. Seperti yang pernah kami tulis pada artikel sebelumnya, beliau adalah Sumitro Djojohadikusumo, yang terkenal saat pidato di negara Amerika pada tahun 1949 yang menyampaikan gagasan bahwa ekonomi Indonesia, adalah ekonomi campuran antra perekonomian sosialis dan kapitalis.
Walaupun beliau sangat menganjurkan dan menyarankan konsep ekonomi koperasi, tetapi bukan berari konsep tersebut harus dipaksakan di semua masyarakat, karena di mata beliau memaksakankonsep ekonomi untuk di pakai semua masyarakat juga bukanlah ide yang baik karena bertantangan dengan makna dan filosofi yang terdapat dalam koperasi itu sendiri yang menjunjung tinggi kekeluargaan.
Selain dari pada Bung Hatta, masih ada tokoh ekonomi lainnya yang aktif di masa pemerintahan orde baru. Seperti yang pernah kami tulis pada artikel sebelumnya, beliau adalah Sumitro Djojohadikusumo, yang terkenal saat pidato di negara Amerika pada tahun 1949 yang menyampaikan gagasan bahwa ekonomi Indonesia, adalah ekonomi campuran antra perekonomian sosialis dan kapitalis.
C.KEGUNAAN
Guna adalah nilai dari suatu barang untuk memenuhi kebutuhan atau kepuasan yang diperoleh dari barang yang dimiliki. Dengan demikian, kegiatan dalam menciptakan guna berarti menghasilkan barang yang mempunyai nilai yang biasa disebut produksi.
Guna adalah nilai dari suatu barang untuk memenuhi kebutuhan atau kepuasan yang diperoleh dari barang yang dimiliki. Dengan demikian, kegiatan dalam menciptakan guna berarti menghasilkan barang yang mempunyai nilai yang biasa disebut produksi.
Dari segi pengorbanan yang dikebluarkan untuk memeproleh barang, maka barang dibedakan :
Barang Bebas : Barang yang tidak terbatas dan dieproleh tanpa da pengorbanan ekonomi , contoh udara
Barang Tidak Bebas : Semua benda yang mempunyai nilai guna dan jumlahnya terbatas sehingga ada pengorbanan ekonomi seperti air , bensin
Dari Segi pemilikannya barang ekonomis dibedakan menjadi Barang Pribadi dan Barang Publik
Dari Segi pemakaiannya naramg ekonomis dibedakan :
Barang konsumsi : barang yang dapat memuaskan kebutuhan secara langsung contoh obat obatan
Barang produksi : barang yang merupakan alat pembantu dalam proses produksi contoh mesin
Dari segi sifat pemakaiannya barang ekonomis dibedakan :
Barang Substitusi : barang yang biasa diganti contoh beras menjadi jagung
Barang Komplementer : barang yang pemakaiannya harus bersama
Dari segi sifatnya barang ekonomis dibedakan :
Barang Kongkret : Barang nyata contoh gitar
Barang Abstrak : Barang tidak nyata seperti musik
D.KESIMPULAN
Setelah menguraikan secara singkat diatas tentang RUANG LINGKUP EKONOMI, saya dapat menyimpulkan sebagai berikut :
Ekonomi adalah semua hal yang menyangkut tentang segala kehidupan manusia (secara individu, negara ,internasional).
Kebutuhan merupakan kegunaan yg timbul dari dalam diri seseorang/masyarakat dalam bentuk tuntutan u/memperoleh pemenuhan.kebutuhan manusia dapat dilihat dari berbagai segi,untuk memperoleh pemenuhannya manusia menggunakan barang/jasa.
Permasalahan ekonomi terdapat 3 hal penting What,how, Who.
Sistem ekonomi,hubungan antara komponen – komponen ekonomi dengan kerangka hukum dan adat yg mengatur bgm komponen melakukan kegiatannya. Sistem ekonomi dapat dibedakan antara lain. kapitalis, sosialis, komunisme.
A.Permintaan
Hukum permintaan berbunyi: “Apabila harga naik maka jumlah barang yang diminta akan mengalami penurunan, dan apabila harga turun maka jumlah barang yang diminta akan mengalami kenaikan”. Dalam hukum permintaan jumlah barang yang diminta akan berbanding terbalik dengan tingkat harga barang. Kenaikan harga barang akan menyebabkan berkurangnya jumlah barang yang diminta, hal ini dikarenakan naiknya harga menyebabkan turunnya daya beli konsumen dan akan berakibat berkurangnya jumlah permintaan dan naiknya harga barang akan menyebabkan konsumen mencari barang pengganti yang harganya lebih murah.
B.Penawaran
Hukum penawaran berbunyi: “Bila tingkat harga mengalami kenaikan maka jumlah barang yang ditawarkan akan naik, dan bila tingkat harga turun maka jumlah barang yang ditawarkan turun”. Dalam hukum penawaran jumlah barang yang ditawarkan akan berbanding lurus dengan tingkat harga, di hukum penawaran hanya menunjukkan hubungan searah antara jumlah barang yang ditawarkan dengan tingkat harga.
Hukum permintaan berbunyi: “Apabila harga naik maka jumlah barang yang diminta akan mengalami penurunan, dan apabila harga turun maka jumlah barang yang diminta akan mengalami kenaikan”. Dalam hukum permintaan jumlah barang yang diminta akan berbanding terbalik dengan tingkat harga barang. Kenaikan harga barang akan menyebabkan berkurangnya jumlah barang yang diminta, hal ini dikarenakan naiknya harga menyebabkan turunnya daya beli konsumen dan akan berakibat berkurangnya jumlah permintaan dan naiknya harga barang akan menyebabkan konsumen mencari barang pengganti yang harganya lebih murah.
B.Penawaran
Hukum penawaran berbunyi: “Bila tingkat harga mengalami kenaikan maka jumlah barang yang ditawarkan akan naik, dan bila tingkat harga turun maka jumlah barang yang ditawarkan turun”. Dalam hukum penawaran jumlah barang yang ditawarkan akan berbanding lurus dengan tingkat harga, di hukum penawaran hanya menunjukkan hubungan searah antara jumlah barang yang ditawarkan dengan tingkat harga.
C.Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Permintaan
1) Selera
Apabila selera konsumen terhadap suatu barang dan jasa tinggi maka akan diikuti dengan jumlah barang dan jasa yang diminta akan mengalami peningkatan, demikian sebaliknya.
Contohnya : Permintaan terhadap Smartphone Blackberry. Saat ini Blackberry sedang trend dan banyak yang beli, tetapi beberapa tahun mendatang mungkin Blackberry sudah dianggap kuno dengan para kompetitornya yang mampu menyaingi kecanggihan teknologinya.
2) Pendapatan Konsumen
Apabila pendapatan konsumen semakin tinggi akan diikuti daya beli konsumen yang kuat dan mampu untuk membeli barang dan jasa dalam jumlah yang lebih besar, demikian sebaliknya.
Contohnya : Orang yang punya gaji dan tunjangan besar dia dapat membeli banyak barang yang dia inginkan, tetapi jika pendapatannya rendah maka seseorang mungkin akan mengirit pemakaian barang yang dibelinya agar jarang beli.
3) Harga Barang/Jasa Pengganti
Konsumen akan cenderung mencari barang atau jasa yang harganya relatif lebih murah untuk dijadikan alternatif penggunaan.
Contohnya: bila harga tiket pesawat Jakarta-Jogja sama harganya dengan tiket kereta api, maka konsumen cenderung akan memilih pesawat sebagai alat transportasi.
4) Harga Barang/Jasa Pelengkap
Keduanya merupakan kombinasi barang yang sifatnya saling melengkapi.
Contoh: kompor dengan minyak tanah, karena harga minyak tanah mengalami kenaikan maka orang beralih menggunakan bahan bakar minyak tanah dan beralih ke bahan bakar gas.
5) Perkiraan Harga Di Masa Dating
Apabila konsumen menduga harga barang akan terus mengalami kenaikan di masa datang, maka konsumen cenderung untuk menambah jumlah barang yang dibelinya.
Contoh: April mendatang pemerintah akan menaikan harga BBM bersubsidi, maka banyak orang yang menimbun atau membeli ketika harganya belum naik.
6) Intensitas Kebutuhan Konsumen
Bila suatu barang atau jasa sangat dibutuhkan secara mendesak dan dirasakan pokok oleh konsumen, maka jumlah permintaan akan mengalami peningkatan.
Contoh: kebutuhan akan bahan pokok beras, konsumen bersedia membeli dalam jumlah harga tinggi, walaupun pemerintah sudah menetapkan harga pokok.
1) Selera
Apabila selera konsumen terhadap suatu barang dan jasa tinggi maka akan diikuti dengan jumlah barang dan jasa yang diminta akan mengalami peningkatan, demikian sebaliknya.
Contohnya : Permintaan terhadap Smartphone Blackberry. Saat ini Blackberry sedang trend dan banyak yang beli, tetapi beberapa tahun mendatang mungkin Blackberry sudah dianggap kuno dengan para kompetitornya yang mampu menyaingi kecanggihan teknologinya.
2) Pendapatan Konsumen
Apabila pendapatan konsumen semakin tinggi akan diikuti daya beli konsumen yang kuat dan mampu untuk membeli barang dan jasa dalam jumlah yang lebih besar, demikian sebaliknya.
Contohnya : Orang yang punya gaji dan tunjangan besar dia dapat membeli banyak barang yang dia inginkan, tetapi jika pendapatannya rendah maka seseorang mungkin akan mengirit pemakaian barang yang dibelinya agar jarang beli.
3) Harga Barang/Jasa Pengganti
Konsumen akan cenderung mencari barang atau jasa yang harganya relatif lebih murah untuk dijadikan alternatif penggunaan.
Contohnya: bila harga tiket pesawat Jakarta-Jogja sama harganya dengan tiket kereta api, maka konsumen cenderung akan memilih pesawat sebagai alat transportasi.
4) Harga Barang/Jasa Pelengkap
Keduanya merupakan kombinasi barang yang sifatnya saling melengkapi.
Contoh: kompor dengan minyak tanah, karena harga minyak tanah mengalami kenaikan maka orang beralih menggunakan bahan bakar minyak tanah dan beralih ke bahan bakar gas.
5) Perkiraan Harga Di Masa Dating
Apabila konsumen menduga harga barang akan terus mengalami kenaikan di masa datang, maka konsumen cenderung untuk menambah jumlah barang yang dibelinya.
Contoh: April mendatang pemerintah akan menaikan harga BBM bersubsidi, maka banyak orang yang menimbun atau membeli ketika harganya belum naik.
6) Intensitas Kebutuhan Konsumen
Bila suatu barang atau jasa sangat dibutuhkan secara mendesak dan dirasakan pokok oleh konsumen, maka jumlah permintaan akan mengalami peningkatan.
Contoh: kebutuhan akan bahan pokok beras, konsumen bersedia membeli dalam jumlah harga tinggi, walaupun pemerintah sudah menetapkan harga pokok.
D.Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Penawaran
1) Biaya produkisi dan teknologi yang digunakan
Jika biaya pembuatan/produksi suatu produk sangat tinggi maka produsen akan membuat produk lebih sedikit dengan harga jual yang mahal karena takut tidak mampu bersaing dengan produk sejenis dan produk tidak laku terjual. Dengan adanya teknologi canggih bisa menyebabkan pemangkasan biaya produksi sehingga memicu penurunan harga.
Contohnya : pembuatan barang-barang limited edition,meskipun harga barangnya mahal kan tetapi banyak diburu kolektor sehingga tidak terjadi penurunan harga.
2) Tujuan perusahaan
Perusahaan yang bertujuan mencari keuntungan sebesar-besarnya (profit oriented) akan menjual produknya dengan marjin keuntungan yang besar sehingga harga jual jadi tinggi. Jika perusahaan ingin produknya laris dan menguasai pasar maka perusahaan menetapkan harga yang rendah dengan tingkat keuntungan yang rendah sehingga harga jual akan rendah untuk menarik minat konsumen.
Contohnya, produsen handphone china. Dengan fitur yang tidak kalah bersaing, namun harganya murah dan terjangkau semua lapisan masyarakat.
3) Pajak
Pajak yang naik akan menyebabkan harga jual jadi lebih tinggi sehingga perusahan menawarkan lebih sedikit produk akibat permintaan konsumen yang turun. Harga mobil-mobil import yang masuk ke Indonesia, ketika memasuki pasar Indonesia harganya akan naik karena tingginya biaya pajak yang dikenakan. Sehingga menurunnya permintaan dari konsumen.
4) Ketersediaan barang pengganti / pelengkap
Jika ada produk pesaing sejenis di pasar dengan harga yang murah maka konsumen akan ada yang beralih ke produk yang lebih murah sehingga terjadi penurunan permintaan, akhirnya penawaran pun dikurangi. Contohnya, persaingan antara para produsen handphone. Berusaha menambahkan fitur-fitur yang lebih menarik dengan harga yang murah. Demi menarik minat konsumen.
5) Prediksi / perkiraan harga di masa depan
Ketika harga jual akan naik di masa mendatang perusahaan akan mempersiapkan diri dengan memperbanyak output produksi dengan harapan bisa menawarkan/menjual lebih banyak ketika harga naik akibat berbagai faktor. Contohnya,para produsen pengolahan emas akan memperbanyak output produksi dan akan menjual lebih banyak produk mereka ketika harga BBM naik untuk memperoleh keuntungan yang lebih.
1) Biaya produkisi dan teknologi yang digunakan
Jika biaya pembuatan/produksi suatu produk sangat tinggi maka produsen akan membuat produk lebih sedikit dengan harga jual yang mahal karena takut tidak mampu bersaing dengan produk sejenis dan produk tidak laku terjual. Dengan adanya teknologi canggih bisa menyebabkan pemangkasan biaya produksi sehingga memicu penurunan harga.
Contohnya : pembuatan barang-barang limited edition,meskipun harga barangnya mahal kan tetapi banyak diburu kolektor sehingga tidak terjadi penurunan harga.
2) Tujuan perusahaan
Perusahaan yang bertujuan mencari keuntungan sebesar-besarnya (profit oriented) akan menjual produknya dengan marjin keuntungan yang besar sehingga harga jual jadi tinggi. Jika perusahaan ingin produknya laris dan menguasai pasar maka perusahaan menetapkan harga yang rendah dengan tingkat keuntungan yang rendah sehingga harga jual akan rendah untuk menarik minat konsumen.
Contohnya, produsen handphone china. Dengan fitur yang tidak kalah bersaing, namun harganya murah dan terjangkau semua lapisan masyarakat.
3) Pajak
Pajak yang naik akan menyebabkan harga jual jadi lebih tinggi sehingga perusahan menawarkan lebih sedikit produk akibat permintaan konsumen yang turun. Harga mobil-mobil import yang masuk ke Indonesia, ketika memasuki pasar Indonesia harganya akan naik karena tingginya biaya pajak yang dikenakan. Sehingga menurunnya permintaan dari konsumen.
4) Ketersediaan barang pengganti / pelengkap
Jika ada produk pesaing sejenis di pasar dengan harga yang murah maka konsumen akan ada yang beralih ke produk yang lebih murah sehingga terjadi penurunan permintaan, akhirnya penawaran pun dikurangi. Contohnya, persaingan antara para produsen handphone. Berusaha menambahkan fitur-fitur yang lebih menarik dengan harga yang murah. Demi menarik minat konsumen.
5) Prediksi / perkiraan harga di masa depan
Ketika harga jual akan naik di masa mendatang perusahaan akan mempersiapkan diri dengan memperbanyak output produksi dengan harapan bisa menawarkan/menjual lebih banyak ketika harga naik akibat berbagai faktor. Contohnya,para produsen pengolahan emas akan memperbanyak output produksi dan akan menjual lebih banyak produk mereka ketika harga BBM naik untuk memperoleh keuntungan yang lebih.
E. Penentuan Harga Keseimbangan
Masalah harga berhubungan dengan barang ekonomis, sebab barang ekonomis adanya langkah dan berguna dan untuk memperolehnya diperlukan pengorbanan uang dengan bantuan harga. Harga adalah perwujudan nilai tukar atas suatu barang/jasa yang dinyatakan uang. Oleh karena itu, harga merupakan nilai tukar obyektif atas barang/jasa dan nilai tukar obyektif itu sendiri adalah harga pasar atau harga keseimbangan. Harga pasar tidak terbentuk secara otomatis akan tetapi melalui suatu proses mekanisme pasar yakni tarik menarik antara kekuatan pembeli dengan permintaannya dan kekuatan penjual dengan penawarannya.
Masalah harga berhubungan dengan barang ekonomis, sebab barang ekonomis adanya langkah dan berguna dan untuk memperolehnya diperlukan pengorbanan uang dengan bantuan harga. Harga adalah perwujudan nilai tukar atas suatu barang/jasa yang dinyatakan uang. Oleh karena itu, harga merupakan nilai tukar obyektif atas barang/jasa dan nilai tukar obyektif itu sendiri adalah harga pasar atau harga keseimbangan. Harga pasar tidak terbentuk secara otomatis akan tetapi melalui suatu proses mekanisme pasar yakni tarik menarik antara kekuatan pembeli dengan permintaannya dan kekuatan penjual dengan penawarannya.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar